Resensi
Lima Sekawan Memperjuangkan Harta Finniston
![]() |
gambar cover novel |
1.
Identitas
Buku :
a.
Judul : Lima Sekawan Memperjuangkan Harta
Finniston
b.
Pengarang : Enid Blyton
c.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
d.
Penerjemah : Agus Setiadi
e.
Tahun Terbit : 2000
f.
Jenis Buku : Novel
g.
Cetakan Ke : Tujuh
h.
Jumlah Halaman : 192
i.
Harga Buku : Rp. 30.000,-
2.
Sinopsis
Julian, Dick, Anne, George, dan Timmy adalah lima
sekawan yang sangat suka berpetualang dan selalu memecahkan misteri. Julian,
Dick dan Anne adalah kakak beradik. Julian,anak tertua diantara mereka berempat
yang sangat bertanggung jawab dan dewasa. Dick memiliki pribadi yang ramah dan
pintar. Anne,adalah seorang gadis manis yang memiliki sifat lembut dan baik
hati. Sedangkan George adalah sepupu mereka, sebenarnya namanya Georgina,
seorang anak perempuan yang ingin disamakan dengan laki-laki. Rambutnya pendek,
berwatak emosional dan tidak mau kalah. Timmy, adalah anjing pintar milik
George yang selalu bersama mereka.
Pada liburan musim panas, lima sekawan hendak
berlibur ke daerah pertanian di Desa Finniston. Sebelum mereka pergi kesana,
mereka singgah ke sebuah kedai kecil untuk membeli es krim. Disana mereka
bertemu dengan anak perempuan yang bernama Janie. Janie memberi tahu letak Desa
Finniston dan menceritakan bagaimana sikap keluarga Philpot. Setelah itu mereka
pergi menuju Desa Finniston. Saat di jalan, mereka melihat sebuah toko antik
yang bernama William Finniston. Mereka tinggal di rumah keluarga Philpot yang
sedang mengalami kesulitan ekonomi dengan kedua anak kembarnya bernama Harry
dan Harry serta seorang kakek. Mereka juga bertemu dengan seorang Amerika
bernama Pak Henning dengan anaknya yang bernama Junior yang berniat membeli
barang-barang antik di Desa Finniston. Namun saat Pak Henning ingin membeli
sebuah barang antik pad bu Philpot dan diketahui kakek, maka saat itu juga
Kakek Philpot langsung marah besar. Bu Philpot menjamu tamu-tamunya dengan
ramah. Petualangan mereka berawal ketika seorang penjual barang-barang yang bernama Pak
Funniston meceritakan bahwa sekitar abad ke-11 di Desa Finniston terdapat puri
bangsa Norman yang sangat megah. Pada suatu malam, puri itu diserang musuh.
Ternyata, ada pegkhianat yang membakar puri tersebut. Hampir seluruh penghuni
tewas. Akan tetapi, sang Putri berhasil menyelamatkan diri bersama anak-anaknya
di gereja tua. Kemungkinan,ada benda-benda peninggalan keluarga Finniston
dibawah tanah. Tetapi, hingga detik ini, belum ada orang yang berhasil
menemukan peninggalan puri.
Lima sekawan bersama Harry kembar menyelidiki lorong
bawah tanah. Pak Henning pun mendengar berita tersebut dari Junior yang
mengintip pembicaraan Lima sekawan dan kedua Harry. Ia juga berniat ingin
menyelidiki puri dan membeli barang antik dengan harga murah dan menjatuhkan
nama Bangsa Inggris. Namun, niat jahat Pak Henning berhasil digagalkan oleh
lima sekawan yang lebih dulu berhasil menemukan jalan menuju lorong puri itu
dan menemukan harta Finniston yang terpendam. Mereka bisa mengetahui lorong
tersebut karena sebelumya Snnipet dan Nosey yang bermain kejar – kejaran tiba – tiba mesuk ke sebuah lorong
kelinci dan saat mereka berdua keluar mereka membawa masing – masing sebuah
barang. Snnipet membawa pisau belati tua dan Nosey membaya cincin permata.
Akhirnya Dick dan Julian menggali lorong tersebut, setelah itu Lima sekawan,
Kedua Harry, Snnipet dan Nosey masuk ke lorong itu. Dan akhirnya mereka
menemukan ruang bawah tanah puri. Di
ruang itu, mereka menemukan pedang, baju baja tentara, cincin dan uang emas
yang bernilai tinggi. Lalu mereka membawa beberapa harta itu untuk diberi tahu
pada bu Philpot, kakek dan Pak Philpot namun saat mereka menuju ke tempat
galian, ternyata tempat itu longsor. Maka mereka segera menuju kearah Gereja.
Namun tingkap di bawah Gereja tidak bisa dibuka karena diatasnya terdapat
karung – karung berisi gandum. Mereka semua berteriak – teriak, untungnya
disana ada Jamie dan Bill yang membukakan tingkap itu. Maka mereka semua bisa
keuar. Saat di ruang makan mereka semua berkumpul, dan Julian menceritakan
semuanya pada Bu Philpot, Pak Philpot dan Kakek. Semula mereka tidak percaya,
namun setelah Kedua Harry menunjukkan uang emas, pedang dan kalung maka mereka
percaya. Kakek segera mengambil pedang itu dengan senang sampai mengenai sebuah
gelas. Keesokan harinya saat Pak Henning dan penasehatnya yang bernama Pak
Durleston meminta hak untuk mengambil semua penemuan barang galian, maka Bu
Philpot, Pak Philpot dan Kakek menolak menta – menta. Walaupun ditawari sampai
seribu pound mereka tetap menolak, lalu kakek memutar – mutarkan pedang itu dan
menyebabkan Pak henning, Pak Durleston dan Junior lari terbirit – birit. Akhirnya, keluarga Philpot menjadi lebih
makmur. Dengan kecerdikan dan keberanian, mereka berhasil menyelamatkan harta
Finniston yang terpendam.
3.
Analisis
Unsur Instrinsik
a.
Tema :
Persahabatan
b.
Alur :
Maju
c.
Penokohan : 1. Julian = baik, setia, suka bekerja
keras, pintar.
2. Dick =
setia, baik, suka bekerja keras, pintar, ramah.
3. George =
emosional, tidak mau kalah, bersemangat.
4.
Anne = lemah lembut, baik, setia.
5. Timmy =
penurut.
6. Janie =
mudah bergaul, terbuka.
7. Kedua Harry = tertutup, sinis, baik.
8. Ibu Philpot = ramah, baik, sabar.
9. Pak Trevor = baik, sabar.
10. Kakek Philpot = galak, kejam, baik, penyayang binatang, tegas.
11. Junior =
licik, cengeng, penadu.
12. Pak Henning = licik, jahat.
13. Snnipet =
baik, jail, cerdik.
14. Nosey =
baik, jail, cerdik.
15. Pak
Finnston = pintar, berpengalaman,
terbuka.
16.
Bill = Baik.
17. Jasmine =
Baik.
18. Pak Durleston = Sok tahu,
jahat.
d. Latar : 1.
Tempat : Perkebungan Finniston, Rumah
keluarga Philpot, Kedai kecil, Gereja tua, Lorong Bawah Tanah, Toko William
Finniston
2.
Waktu : Saat liburan
3. Suasana : Tegang
e. Sudut pandang : Orang ketiga sebagai
pelaku utama
f.
Amanat :
Jangan pernah mengingini milik orang lain !
4.
Analisis
Unsur Ekstrinsik
a.
Pendidikan
Pengarang : lulusan dari IPSWICH High School
b.
Aliran Sastra Pengarang : Petualangan, misteri dan Fantasi
c.
Kebangsaan Pengarang : Inggris
d.
Nilai – nilai dalam cerita :
ü Nilai moral : selalu ramah.
ü Nilai Sosial : saling menolong dan saling bekerja
sama.
5.
Keunggulan
Semua cerita tentang persahabatan,
semangat menghadapi berbagai masalah, kepercayaan, kerja sama, kecerdikan,
keberanian dapat ditemukan didalam novel ini. Novel ini seakan – akan hidup dan
mengajap pembaca ikut ambil bagian dalam petualangan. Setiap cerita
dideskripsikan sengan baik, sehingga mudah dibayangkan. Ukuran huruf pada novel
ini juga cukup besar dengan spsi yang cukup lebar sehingga mudah dibaca.novel
ini juga disertai beberapa gambar dengan cover yang menarik dan penuh warna.
6.
Kelemahan
Secara
umum, buku ini sudah baik, tetapi masih mempuyai beberapa kelemahan. Yaitu, tidak
dilampirkannya biografi singkat tentang penulis novel ini dan kualitas
kertasnya kurang baik. Karena kertas yang digunakan pada buku ini adalah kertas
buram.
7.
Kecocokan
Novel ini sangat
cocok untuk semua kalangan, baik anak – anak, remaja ataupun orang dewasa.
Karena buku ini berisi tentang semangat persahabatan dalam mengatasi segala
situasi. Buku ini juga mengandung kata – kata yang membangun.
8.
Pendapat
Novel
ini sangat baik karena berisi tentang semangat persahabatan dan selalu
mengutamakan kerja sama dalam segala situasi. Pembuatan novel seperti ini perlu
ditingkatkn agar para pembaca mendapat pacaan yang membangun dan menginspirasi.
Sehingga moral setiap orang dapat menjadi baik
Sumber :http://nadifaputri.wordpress.com
bagus , aku bisa kerjakan tugas sekolah dengan gampang
BalasHapusYa samasama
HapusMakasih, Akhirnya gua bisa mengerjakan tugas sekolah gua:) :v
BalasHapusYa samasama
Hapus